Abstraksi
Pada bulan Oktober 2015 Kota Padang mengalami deflasi sebesar -0,44 persen dan Kota Bukittinggi juga
mengalami deflasi sebesar -0,40 persen.
Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada 3 (tiga) kelompok pengeluaran antara
lain; kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar -2,12 persen, kelompok sandang sebesar -0,19,
dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,07 persen. Sementara 4 (empat)
kelompok lainnya mengalami inflasi antara lain; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
sebesar 0,15 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,48 persen, kelompok
kesehatan sebesar 0,32 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,05 persen.
Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Oktober 2015 Kota Padang adalah sebesar -1,39 persen, dan Kota
Bukittinggi sebasar 0,14 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014)
Kota Padang sebesar 4,72 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 4,06 persen.
Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera 9 (sembilan) kota mengalami inflasi dan 14 (empat belas) kota
mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,43 persen dan inflasi terendah
terjadi di Kota Metro sebesar 0,03 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar -1,95
persen dan terendah di Kota Padang Sidempuan sebesar -0,01 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 6
di Sumatera dan posisi ke 13 dari seluruh kota yang mengalami deflasi secara nasional. Sedangkan Kota
Bukittinggi menduduki posisi ke 7 dari seluruh kota yang mengalami deflasi di Sumatera dan ke 15 secara
nasional.