Pada bulan Januari 2016 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,02 persen dan Kota Bukittinggi juga mengalami inflasi sebesar 0,30 persen.
Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan indeks pada 4 (empat) kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,85 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,63 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen. Sementara kelompok sandang dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi masing-masing sebesar -0,13 persen dan -2,09 persen; dan kelompok Pendidikan, rekreasi, dan Olahraga tidak mengalami perubahan.
Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Januari 2016 Kota Padang dan Kota Bukittinggi masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,30 persen, merupakan angka yang sama untuk laju inflasi pada bulan Januari 2016 pada masing-masing kota. Laju inflasi year on year (Januari 2016 terhadap Januari 2015) Kota Padang sebesar 2,90 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 3,50 persen
Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera 22 kota diantaranya mengalami inflasi, dan hanya 1 kota yang mengalami deflasi, yaitu Kota Tanjung Pandan sebesar -0,02 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,82 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Padang sebesar 0,02 persen. Kota Padang menduduki posisi ke-22 di Sumatera dan posisi ke-75 dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara nasional. Sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke-18 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan ke-66 secara nasional.