Tanggal Rilis | : | 1 April 2016 |
Ukuran File | : | 0.81 MB |
Abstraksi
Pada bulan Maret 2016 Kota Padang dan Kota Bukittinggi mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,55 persen dan 1,18 persen.
Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan indeks pada 4 (empat) kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,70 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,54 persen; kelompok sandang sebesar 0,42 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,13. Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi masing-masing sebesar -0,17 persen dan -0,05 persen. Sedangkan 1 (satu) kelompok yaitu kelompok Pendidikan, rekreasi, dan Olahraga tidak mengalami perubahan.
Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Maret 2016 Kota Padang sebesar 1,42 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 1,26 persen. Laju inflasi year on year (Maret 2016 terhadap Maret 2015) Kota Padang sebesar 6,55 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 7,20 persen.
Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera 18 kota diantaranya mengalami inflasi, dan 5 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 1,18 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,04 persen. Kota Padang menduduki posisi ke-6 di Sumatera dan posisi ke-8 dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara Nasional. Sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke-1 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan juga secara Nasional.