Tanggal Rilis | : | 1 Maret 2016 |
Ukuran File | : | 0.93 MB |
Abstraksi
Pada bulan Februari 2016 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,86 persen sedangkan Kota Bukittinggi mengalami deflasi sebesar -0,21 persen.
Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan indeks pada 5 (lima) kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,58 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,40 persen; kelompok sandang sebesar 1,39 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,08 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,03 persen. Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar dan kelompok Pendidikan, rekreasi, dan Olahraga mengalami deflasi masing-masing sebesar -0,59 persen dan -0,10 persen.
Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Februari 2016 Kota Padang sebesar 0,87 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 0,08 persen. Laju inflasi year on year (Februari 2016 terhadap Februari 2015) Kota Padang sebesar 5,98 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 5,77 persen.
Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera 11 kota diantaranya mengalami inflasi, dan 12 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,02 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 2 di Sumatera dan posisi yang sama dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara nasional. Sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke 7 dari seluruh kota yang mengalami deflasi di Sumatera dan ke 30 secara nasional.